Monday, February 1, 2016

Pemutakhiran data, informasi, dan pengetahuan


Berikut ini disajikan link penting untuk diakses dalam pemutakhiran data, informasi, dan pengetahuan bagi mahasiwa Agribisinis UNISMA.

Kelembagaan Stakeholders
 

 
 

 
 

 

 
 

 
 
 

 

Wirausaha Agribisnis Telur Asin

Telur jika hanya dikonsumsi dalam keadaan segar saja tidak mampu disimpan dalam waktu yang terlalu lama. Telur menjadi rusak dan tidak dapat dikonsumsi jika disimpan terlalu lama. Oleh karena itu telur perlu diperlakukan dengan baik agar awet dan daya simpannya dapat dipertahankan dalam waktu yang lebih lama. Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya.
Secara umum prinsip pengawetan telur adalah untuk mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur yang dapat merusak telur dan mencegah keluarnya air dari dalam telur. Pengawwetan telur secara utuh bersama dengan kulitnya (kerabang) dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain proses pendinginan; proses pembungkusan kering; proses pelapisan dengan minyak; proses pencelupan dalam berbagai cairan. Salah satu teknik pengawetan telur yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengolahnya menjadi telur asin. Telur asin mudah dipraktekkan, tidak memerlukan biaya yang mahal dan tidak memerlukan peralatan yang rumit, dengan peralatan yang sederhana sudah dapat dilakukan.

Secara sederhana telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
  • Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
  • Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
  • Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan the.
Bahan dan Alat Pembuatan Telur Asin :

Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan telur asin antara lain telur bebek yang bermutu baik 30 butir, abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 ½ liter, garam dapur ½ kg, larutan daun teh (bila perlu) 50 gram teh per 3 liter air, serta air bersih secukupnya.  Sedangkan alat – alat yang diperlukan antara lain ember plastik, kuali tanah atau panci, kompor atau alat pemanas, alat pengaduk, dan stoples atau lainnya untuk tempat penyimpan telur.

Cara Pembuatan Telur Asin :

Tahap-tahap pembuatan telur asin antara lain :
1.       Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
2.       Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan;
3.       Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
4.       Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1).  Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan garam;
5.       Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta;
6.       Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1-2 mm;
7.       Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15-20 hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka; dan
8.       Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh selama 8 hari (bila perlu).

 
Setelah proses ini berarti telur asin telah jadi, untuk dikonsumsi telur asin ini harus direbus terlebih dulu. Telur asin yang
sudah direbus ini bisa dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan keluarga atau dijual sehingga dapat menambah pendapatan keluarga para peternak itik atau petani